MODUL PEGANGAN BAGI PELATIH
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
OLEH : Drs.
Wiyono
Fasilitator
Kecamatan PNPM Mandiri Perdesaan
KATA
PENGANTAR
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah proses
transfer mengajak dan mempengaruhi masyarakat agar dapat mengetahui
potensi-potensi yang dimiliki dan masalah-masalah yang dihadapi serta mengenal
akses-akses yang dapat digunakan untuk mengolah potensi yang dimiliki untuk
mengatasi masalah yang dihadapinya sehingga kesejahteraan dapat tercapai.
Dengan demikian agar pemberdayaan masyarakat
dapat tercapai secara efektif maka dibutuhkan banyak pelaku masyarakat dapat
mempengauhi pola pikir atau perubahan perilaku masyarakat.
Kebutuhan terhadap pelaku pemberdayaan
tersebut tidak dapat ditemukan secara instan. Tetapi perlu dibentuk dengan
pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat yang bertujuan untuk
memberi bekal pelaku pemberdayaan dalam melaksanakan tugasnya.
Selama ini PNPM Mandiri Perdesaan banyak
sekali melakukan pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat seperti :
Pelatihan Kepala Desa, BPD dan LKMD, pelatihan bagi pengurus BKAD (Badan
Kerjasama Antar Desa), TPK (Tim Pengelola Kegiatan), UPK (unit Pengelola
Kegiatan), PL ( Pendamping Lokal), TPU ( Tim Penulis usulan),Tim Verifikasi,
Tim Monitoring, dan Tim Pemelihara. Sedemikian banyaknya kegiatan pelatihan
dalam PNPM Mandiri Perdesaan, sehingga tidak cukup apabila hanya mengandalkan
kepada Fasilitator Kecamatan dan Kabupaten. Untuk itu dibutuhkan tenaga-tenaga
pelatih bagi masyarakat setempat untuk ikut melatih.
Buku ini bertujuan untuk memberi pedoman bagi
pelatih untuk melatih seseorang menjadi
pelatih. Di dalam buku ini memberi pedoman dalam menyampaikan materi Teknik
Komunikasi, Teknik menyiapkan pelatihan, Teknik menyusun modul, Teknik mengenal
metode pelatihan, teknik mengawali pelatihan, Teknik melakukan evaluasi, Teori
kepribadian dan Praktek melatih.
Cara menggunakan Buku ini
Siapa yang menggunakan buku ini
Buku ini dapat digunakan oleh pelatih
baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan, yang memiliki tugas memfasilitasi
pelaku-pelaku di kabupaten maupun kecamatan. Jadi buku ini dapat digunakan leh
tenaga pelatih masyarakat atau fasilitator.
Siapa sasaran dari modul pelatihan
ini?
Modul ini didesain untuk pedoman bagi
pelatih masyarakat untuk melatih kepada masyarakat lainnya, sehingga diharapkan
setelah modul ini digunakan akan dapat menciptakan pelatih-pelatih baru dimasyarakat.
Oleh karenanya kelompok yang ingin disasar oleh modul ini adalah :
-
Fasilitator Kabupaten
-
Fasilitator Kecamatan
-
Pelaku-pelaku PNPM Mandiri perdesaan di
tingkat desa
Bagaimanan cara menggunakan modul ini?
Modul ini dirancang sebagai pedoman
bagi pelatih untuk melatih masyarakat agar dapat menjalankan tugas sebagai
pelatih masyarakat lainnya. Pokok bahasan yang disusun penyajiannya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan, tidak harus urut tetapi merupakan satu kesatuan
untuk mencapai tujuan yaitu mencetak seseorang untuk menjadi pelatih.
Modul yang disediakan dalam buku ini
meliputi :
Modul 1:
Kontrak Belajar
Modul 2:
Teknik Komunikasi
Modul 3:
Teknik Menyiapkan pelatihan
Modul 4:
Mengenal Metode Pembelajaran
Modul 5:
Teknik Menyusun modul
Modul 6:
Kepribadian Pelatih/Pengajar
Modul 7:
Teknik Evaluasi
Modul 8:
Praktek Melatih/Mengajar
Modul 1:
kontrak Belajar:
Materi pengantar memuat pokok bahasan
tentang mengawali sebuah pelatihan agar peserta pelatihan memperoleh gambaran
tujuan dari pelatihan yang akan dilakukan, serta menanamkan kegairahan kepada
peserta pelatihan akan pentingnya manfaat dari materi-materi yang akan
diberikan berkaitan dengan ketrampilan pokok bagi seorang pelatih;
Modul 2 :
Teknik Komunikasi
Materi pengantar memuat pokok bahasan
dan sub pokok bahasan yang diharapkan mampu memberikan bekal peserta dalam
berkomunikasi yang efektif dalam menyampaikan pesan sehingga tujuan pelatihan
dapat tercapai.
Modul
3: Teknik Menyiapkan pelatihan
Materi pengantar memuat pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang
memberi bekal kepada peserta untuk mengetahui hal-hal yang perlu disiapkan
sebelum melaksanakan pelatihan. Juga
berisi teknik merancang kebutuhan
pelatihan, kurikulum dan membuat kerangka acuan pelatihan.
Modul
4: mengenal Metode pelatihan
Materi pengantar memuat pokok bahasan
dan sub pokok bahasan yang diharapkan peserta pelatihan mengenal berbagai jenis
metode pelatihan, kelebihan dan kekurangannya serta dapat menggunakan metode
pembelajaran secara tepat dalam menyajikan materi pelajaran.
Modul 5 :
Teknik Menyusun Modul
Materi pengantar memuat pokok bahasan
dan sub pokok bahasan yang diharapkan dapat
memberi pemahaman dan ketrampilan kepada peserta pelatihan tentang bagaimana
cara menyusun modul pembelajaran.
Modul 6 :
Kepribadian pengajar/pelatih
Materi pengantar memuat pokok bahasan
dan sub pokok bahasan yang diharapkan dapat memberi pemahaman kepada peserta
pelatihan tentang bagaimana seharusnya kepribadian yang harus dimiliki oleh
seorang pengajar atau pelatih. Juga peserta mendapat pemahaman tentang arti
profesionalisme bagi seorang pengajar atau pelatih dan dapat memahami tentang
pentingnya kerjasama kepada semua pihak untuk mencapai tujuan.
Modul 7 :
Teknik Evaluasi
Materi pengantar memuat pokok bahasan
dan sub pokok bahasan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dan
ketrampilan kepada peserta pelatihan tentang bagaimana cara merumuskan evaluasi yang tepat untuk
mengukur kemampuan peserta latih, sehingga dapat diketahui sejauh mana tujuan
pembelajaran telah dapat tercapai.
Modul 8 :
Praktek Melatih
Materi pengantar memuat pokok bahasan
dan sub pokok bahasan yang diharapkan dapat memberikan ketrampilan kepada
peserta pelatihan dalam mengawali pelatihan, menyampaikan materi pelatihan dan menyampaikan
evaluasi pelatihan.
Modul 4
: Mengenal Metode Pembelajaran
Pokok Bahasan : Mengenal Metode Pembelajaran
Sub Pokok Bahasan :
Ø Jenis-jenis
Metode Pembelajaran
Ø Penerapan
Metode Pembelajaran
Tujuan Instruksional umum : Peserta pelatihan dapat mengenal
berbagai jenis Metode Pembelajaran dan dapat menggunakannya secara tepat.
Tujuan Instruksional Khusus :
Ø Peserta
pelatihan memahami arti metode pembelajaran
Ø Peserta
pelatihan dapat mengenal berbagai jenis metode pembelajaran
Ø Peserta
pelatihan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan berbagai jenis metode
pembelajaran
Ø Peserta
trampil menggunakan metode pembelajaran secara tepat
Durasi :
60 Menit
Alat/ Media : Lcd, Spidol, plano
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, diskusi
pleno
Pengantar
Metode pembelajaran banyak diartikan
dengan cara mengajar, metode pembelajaran ini dari waktu ke waktu semakin
berkembang dan bervariasi, apalagi arah pembelajaran saat ini yang menuntut
suatu kompetensi tertentu setelah seseorang mengikuti suatu pengajaran atau
pelatihan. Sehingga sebuah proses pembelajaran membutuhkan berbagai macam
metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.
Dalam penggunaan metode pembelajaran perlu memperhatikan berbagai hal dan ketrampilan
dari tutor atau pelatih. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat akan
kontra produktif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Proses Pembelajaran
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1
|
Ucapkan
salam pembuka dengan penuh semangat, tanyakan kepada peserta pelatihan
tentang keadaannya sampai dengan saat ini dengan pertanyaan yang ringan
misalnya apakah teman-teman merasa kepanasan/kedinginan (tergantung cuaca)
atau merasa pegal duduknya? Kalau jawabannya kepanasan maka bisa minta
panitia untuk menyalakan AC/kipas angin atau membuka lagi jendela yang
tertutup, bila jabannya pegal duduk terlalu lama maka peserta bisa diajak
berdiri sebentar untuk menggerakkan badannya ke kiri dan ke kanan. Setelah
jeda sejenak maka peserta dipersilakan duduk kembali dan tanyakan apakah
sesion ini bisa dimulai?
|
15 menit
|
2
|
Kemudian
jelaskan tujuan pelatihan dari pokok
bahasan yang akan dilaksanakan dengan menayangkan power point, dan tekankan
bahwa materi ini amat penting bagi peserta untuk dapat memahaminya
|
10 Menit
|
3
|
Tanyakan
secara curah pendapat kepada peserta tentang arti dari metode pembelajaran,
tulis jawaban dengan spidol di whiteboard atau kertas plano. Setelah jawaban
peserta terkumpul (+ 6 jawaban) ajak peserta untuk menarik kesimpulan
dengan mengarah kepada penegasan jawaban yang telah dipersiapkan
|
15 Menit
|
4
|
Kemudian
tanyakan lagi kepada peserta pelatihan untuk menyebutkan berbagai macam
metode pembelajaran, tulis jawaban peserta di kertas plano, usahakan yang
menjawab bisa merata mewakili tempat duduk (depan , belakang , kiri, kanan,
laki-laki, perempuan), setelah jawaban terkumpul kurang lebih sepuluh
jawaban, maka koreksi dan tambahkan beberapa metode pembelajaran yang belum
disebut. Kemudian bagilah peserta menjadi 8 kelompok dengan cara menghitung 1 – 8 seterusnya
diulangi lagi sampai jumlah peserta habis. kemudianberilah tugas
mendiskusikan kelebihan dan kekurangan setiap metode pembelajaran serta ketepatan metode tersebut digunakan
berkaitan denganpencapaian tujuan pembelajaran dengan membagi 4 dari metode
pembelajaran yang telah ditulis di kertas plano/whiteboard, kemudian berilah
tugas kelompok 1 dan 2 membahas metode pembelajaran grup A, kelompok 3 dan 4
membahas metode pembelajaran grup B, kelompok 5 dan 6 membahas metode
pembelajaran grup C dan kelompok D membahas metode pembelajaran grup D,
mintalah peserta untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami berkaitan
dengan tugas. Berilah waktu + 15 menit
setiap kelompok untuk menyelesaikan tugas
|
20 Menit
|
5
|
Buatlah
undian yang isinya presentasi atau menanggapi kepada kelompok yang mendapat tugas yang sama,
kemudian suruh kelompok presentai untuk memaparkan hasil tugasnya dan setelah
selesai beri kesempatan kelompok yang menanggapi untuk menyampaikan
tanggapannya serta kelompok lain yang ingin menambahi, demikian seterusnya sampai semua tugas dipresentasikan sambil diberi
penegasan-penegasan tentang materi
|
30 Menit
|
6
|
Selanjutnya
ajak peserta pelatihan untuk menyimpulkan hasil diskusi dengan menampilkan di
layar lcd berbagai jenis metode pembelajaran dan ketepatan penggunaannya
|
20 Menit
|
7
|
Akhiri
pertemuan dengan memberikan evaluasi verbal beberapa pertanyaan tentang
materi yang telah dipelajari bersama (pengertian metode, jenis-jenis metode
dan kelebihan dan kekurangan dari metode pembelajaran) secara sampel kepada
beberapa peserta, suruh peserta yang lain untuk melengkapi jawaban
|
10 Menit
|
Referensi materi :
Jenis-jenis
metode pembelajaran
MACAM-MACAM
METODE DALAM MENGAJAR
1.
Metode Kerja
Kelompok
Metode kerja kelompok adalah suatu cara menyajikan bahan
pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah dikelompok-kelompokkan) mengerjakan
tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran. Merka bekerja sama dalam
memecahkan masalah atau melaksanakan tugas.
Kelebihan metode kerja kelompok
·
Para peserta
pelatihan lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka
·
Memungkinkan
guru untuk lebih memperhatikan kemampuan para peserta pelatihan
·
Dapat
memberikan kesempatan pada para peserta pelatihan untuk lebih menggunakan
ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah
·
Mengembangkan
bakat kepemimpinan para peserta pelatihan serta mengerjakan ketrampilan
berdiskusi
Kelemahan metode kerja kelompok
·
Kerja
kelompok terkadang hanya melibatkan para peserta pelatihan yang mampu sebab
mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang
·
Keberhasilan
strategi ini tergantung kemampuan peserta pelatihan memimpin kelompok atau
untuk bekerja sendiri-sendiri
·
Kadang-kadang
menuntut pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda dan daya guna mengajar yang
berbeda pula
( Drs. Roestiyah NK. 1991.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta
: Rineka Cipta )
1.
Metode Kerja
Lapangan
Metode kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan
mengajak peserta pelatihan kedalam suatu tempat diluar sekolah yang bertujuan
tidak hanya sekedar observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung terjun
turut aktif ke lapangan kerja agar peserta pelatihan dapat menghayati sendiri
serta bekerja sendiri didalam pekerjaan yang ada dalam masyarakat.
Kelebihan metode kerja lapangan
·
Peserta pelatihan
mendapat kesemmpatan untuk langsung aktif bekerja dilapangan sehingga
memperoleh pengalaman langsung dalam bekerja
·
Peserta
pelatihan menemukan pengertian pemahaman dari pekerjaan itu mengenai kebaikan
maupun kekurangannya
Kelemahaan metode kerja lapangan
·
Waktu
terbatas tidak memungkinkan memperoleh pengalaman yang mendalam dan penguasaan
pengetahuan yang terbatas
·
Untuk kerja
lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat praktek yang jauh dari sekolah shingga
guru perlu meninjau dan mepersiapkan terlebih dahulu
·
Tidak
tersedianya trainer guru/pelatih yang ahli
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta )
1.
Metode
Sumbang Saran
Sumbang saran merupakan suatu cara mengajar dengan
mengutarakan suatu masalah ke kelas oleh guru kemudian peserta pelatihan
memjawab mengemukakan pendapat /jawaban dan komentar seshingga masalah tersebut
berkembang menjadi masalah baru.
Kelebihan metode sumbang saran
·
Susana
disiplin dan demokratis dapat tumbuh
·
Anak-anak
aktif untuk menyatakan pendapatnya
·
Melatih peserta pelatihan untuk
berfikir dengan cepat dan tersusun logis
·
Merangsang peserta pelatihan untuk
selalu berpendapat yang berhubungan dengan masalah uang diberikan oleh guru
·
Terjadi persaingan yang sehat
·
Meningkatkan
partisipasi siwa dalam menerima pelajaran
·
Peserta
pelatihan yang kurang aktif menapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari
guru
Kelemahan metode sumbang saran
·
Guru kurang
memberi waktu kepada peserta pelatihan untuk berfikir yang baik
·
Anak yang
kurang selalu ketinggalan
·
Kadang-kadang
pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai
·
Guru hanya
menampang pendapat-pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan
(
Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi
Belajar Mengajar.Jakarta :
Rieka Cipta )
1.
Metode Unit
Teaching
Metode unit teaching merupakan metode mengajar yang
memberikan kesempatan pada peserta pelatihan secara aktif dan guru dapat
mengenal dan menguasai belajar secara unit.
Kelebihan metode unit teaching
·
Peserta
pelatihan dapat menggunakan sumber-sumber materi pelajaran secara luas
·
Peserta
pelatihan dapat belajar keseluruhan sesuai bakat
·
Suasana kelas
lebih demokratis
Kelemahan metode unit teaching
·
Dalam
melaksanakan unit perlu keahlian dan ketekunan
·
Perhatian
guru harus lebih banyak dicurahkan pada bimbingan kerja peserta pelatihan
·
Perencanaan
unit yang tidak mudah
·
Memerlukan
ahli yang betul-betul menguasai masalah karena semua masalah yang belum tentu
dapat dijadikan unit
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi
Belajar Mengajar.Jakarta :
Rieka Cipta )
1.
Metode
Penemuan (Discovery)
Metode penemuan merukan proses mental dimana peserta
pelatihan mampu mengasimilasikan suatu proses atau prinsip-prinsip.(Sund)
Kelebihan metode penemuan
·
Dapat
membangkitkan kegairahan belajar pada diri peserta pelatihan
·
Teknik ini
mampu memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk berkembang dan maju
sesuai dengan kampuan masing-masing
·
Teknik ini
mampu membantu peserta pelatihan mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta
penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan peserta pelatihan
·
Peserta
pelatihan memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau
individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa peserta
pelatihan tersebut
Kelemahan metode penemuan
·
Ada yang berpendapat bahwa proses
mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja
·
Teknik ini tidak memberikan
kesempatan berfikir secara kreatif
·
Para peserta
pelatihan harus ada kesiapan dan kematangan mental
·
Bila kelas
terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil
·
Bagi guru dan
peserta pelatihan yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran
tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta)
( Martinis Yamin. 2003. Metode
pembelajaran Yang Berhasil. Jakarta : Sasama Mitra Sukses)
1.
Metode
Eksperimen
Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar
dimana seorang peserta pelatihan diajak untuk beruji coba atau mengadakan
pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi
oleh guru.
Kelebihan metode eksperimen
§
Peserta
pelatihan terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah
§
Mereka lebih aktif
berfikir dan membuktikan sendiri kebenaran suatu teori
§
Peserta
pelatihan dalam melaksanakan eksperimen selain memperoleh ilmu pengetahuan juga
menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan menggunakan alat-alat percobaan
Kelemahan metode eksperimen
·
Seorang guru
harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan harus mampu memanage peserta
pelatihannya
·
Memerlukan
waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang lain
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
1.
Metode
Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode sosiodrama dan bermain peran merupakan suatu
metode mengajar dimana peserta pelatihan dapat mendramatisasikan tingkah laku
atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia
Kelebihan metode sosiodrama dan bermain peran
·
Peserta
pelatihan lebih tertarik perhatiannya pada pelajaran
·
Karena mereka
bermain peran sendiri, maka mudah memahami masalah-masalah sosial tersebut
·
Bagi peserta
pelatihan dengan bermain peran sebagai orang lain, maka ia dapat menempatkan
diri seperti watak orang lain itu
·
Ia dapat
merasakan perasaan orang lain sehingga menumbuhkan sikap saling perhatian
Kelemahan metode sosiodrama dan bermain peran
·
Bila guru
tidak menguasai tujuan instrusional penggunaan teknik ini untuk sesuatu unit
pelajaran, maka sosiodrama tidak akan berhasil
·
Dalam
hubungan antar manusia selalu memperhatikan norma-norma kaidah sosial, adat
istiadar, kebiasaan, dan keyakinan seseorang jangan sampai ditinggalkan
sehingga tidak menyinggung perasaan seseorang
·
Bila guru
tidak memahami langkah-langkah pelaksanaan metode ini, maka akan mangacaukan
berlangsungnya sosiodrama
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
1.
Metode Kasus
Metode
kasus merupakan metode penyajian pelajaran dengan memanfaatkan kasus yang
ditemui anak sebagai bahan pelajaran kemudian kasus tersebut dibahas bersama
untuk mendapatkan penyelesaian atau jalan keluar.
Kelebihan
metode kasus
§
Peserta pelatihan dapat
mengetahuai dengan pengamatan yang sempurna tentang gambaran yang nyata yang
betul-betul terjadi dalam hidupnya sehingga mereka dapat mempelajari dengan
penuh perhatian dan lebih terperinci persoalannya
§
Dengan mengamati, memikirkan, dan
bertindak dalam mengatasi situasi tertentu mereka lebih meyakini apa yang
diamati dan menemukan banyak cara untuk pengamatan dan pencarian jalan keluar
itu
§
Peserta pelatihan mendapat
pengetahuan dasar atau sebab-sebab yang melandasi kasus tersebut
§
Membantu peserta
pelatihan dalam mengembangkan intelektual dan ketrampilan berkomunikasi secara
lisan maupun tulisan
Kelemahan metode kasus
·
Guru
memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan bahan kasus yang ditemui dan
petunjuk cara pemecahannya yang diperlukan peserta pelatihan
·
Banyak waktu
yang digunakan untuk diskusi
·
Untuk
kegiatan kelompok membutuhkan fasilitas fisik yang lebih banyak
( Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
1.
Metode
Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar dimana
seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
Kelebihan metode demonstrasi
·
Perhatian peserta
pelatihan lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan
·
Kesalahan-kesalahan
yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan
dan contoh yang konkrit
·
Memberi
motivasi yang kuat untuk peserta pelatihan agar lebih giat belajar
·
Peserta
pelatihan dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung
Kelemahan metode demonstrasi
·
Bila alatnya
terlalu kecil atau penempatannya kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak
dapat dilihat jelas oleh seluruh peserta pelatihan
·
Bila waktu
tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau
berjalan tergesa-gesa
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta)
1.
Metode
Inquiry
Metode inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan
kelas dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Peserta
pelatihan dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat
tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti,
dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun
baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga
diperoleh kesimpulan terakhir.
Kelebihan metode inquiry
·
Mendorong peserta
pelatihan untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif,
jujur, dan terbuka
·
Situasi
proses belajar menjadi lebih merangsang
·
Dapat
membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri peserta pelatihan
·
Membantu
dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru
·
Mendorong peserta
pelatihan untuk berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri
Kelemahan metode inquiry
·
Peserta
pelatihan perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir
memperoleh pengertian tentang konsep
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
1.
Metode
Microteaching
Metode microteaching merupakan suatu latihan mengajar
permulaan bagi guru atau calon guru dengan scope latihan dan audience yang
lebih kecil dan dapat dilaksanakan dilingkungan teman-teman setingkat sendiri
atau sekelompok peserta pelatihan dibawah bimbingan dosen pembimbing atau guru
pamong.
Kelebihan metode microteaching
·
Microteaching
merupakan pengalaman laboratoris
·
Microteaching
dapat membantu dan menunjang pelaksanaan praktek keguruan
·
Microteaching
dapat mengurangi kesulitan pengajaran di kelas
·
Microteaching
memungkinkan ditingkatkannya pengawasan yang ketat dan evaluasi yang mantap,
teliti, dan obyektif
·
Dengan adanya feed back dalam
microteaching yang beruupa knowledge of resulte dapat diberikan langsung secara
mendalam
·
Diharapkan mahapeserta pelatihan
mempunyai bekal yang lebih kuat, luas, dan mendalam
Kelemahan metode microteaching
·
Dapat
menimbulkan efek departementalisasi atau ketrampilan mengajar dan bila tidak
diteruskan dengan praktek mengajar secara menyeluruh
·
Pengertian
microteaching disalah tafsirkan dapat hanya menitik beratkan pada ketrampilan
guru sebagai pengantar saja, bukan guru dalam arti luas
·
Microteaching
yang ideal memerlukan biaya yang banyak, peralatan mahal, dan tenaga ahli dalam
bidang teknis maupun dalam bidang pendidikan pengajaran pada umumnya dan
metodologi pengajaran pada khususnya
·
Menuntut
perencanaan, pengetahuan, dan pelaksanaan yang cermat, mendetail, logis, dan
sistematis
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strtegi
Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
1.
Metode
Simulasi
Metode simulasi merupakan cara mengajar dimana
menggunakan tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan
dengan tujuan agar orang dapat menghindari lebih mendalam tentang bagaimana
orang itu merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain peserta pelatihan
memegang peranaan sebagai orang lain.
Kelebihan metode simulasi
·
Dapat
menyenangkan peserta pelatihan
·
Menggalak
guru untuk mengembangkan kreatifitas peserta pelatihan
·
Eksperimen
berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya
·
Mengurangi
hal-hal yang verbalistik
·
Menumbuhkan
cara berfikir yang kritis
Kelemahan metode simulasi
·
Efektifitas
dalam memajukan belajar peserta pelatihan belum dapat dilaporkan oleh riset
·
Terlalu mahal
biayanya
·
Banyak orang
meragukan hasilnnya karena sering tidak diikutsertakan elemen-elemen penting
·
Menghendaki
pengelompokan yang fleksibel
·
Menghendaki
banyak imajinasi dari guru dan peserta pelatihan
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
1.
Metode
Problem Solving
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang
berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang
disampaikan oleh peserta pelatihan. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang
peserta pelatihannya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.
Kelebihan metode problem solving
·
Masing-masing
peserta pelatihan diberi kesempatan yang sama dalam mengeluarkan pendapatnya
sehingga para peserta pelatihan merasa lebih dihargai dan yang nantinya akan
menumbuhkan rasa percaya diri
·
Para peserta
pelatihan akan diajak untuk lebih menghargai orang lain
·
Untuk
membantu peserta pelatihan dalam mengembangkan kemampuan lisannya
Kelemahan metode problem solving
·
Karena tidak
melihat kualitas pendapat yang disampaikan terkadang penguasaan materi sering diabaikan
·
Metode ini
sering kali menyulitkan mereka yang sungkan mengutarakan pendapat secara lisan
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
1.
Metode Karya
Wisata
Metode karya wisata merupakan metode mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak peserta pelatihan kesuatu tempat atau obyek
tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
Kelebihan metode karya wisata
·
Peserta
pelatihan dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para
petugas obyek karya wisata itu serta mengalami dan menghayati langsung
·
Peserta
pelatihan dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau kelompok dan
menghayatinya secara langsung
·
Peserta
pelatihan dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi yang pertama untuk
memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi
·
Peserta
pelatihan memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang
terintegrasi
Kelemahan metode karya wisata
·
Karena
dilakukan diluar sekolah dan jarak yang cukup jauh maka memerlukan transport
yang mahal dan biaya yang mahal
·
Menggunakan
waktu yang lebih panjang dari pada jam sekolah
·
Biaya yang
tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh peserta pelatihan maka perlu bantuan
dari sekolah
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta ; Rineka Cipta)
1.
Metode
Latihan /Drill
Metode latihan merupakan metode mengajar dimana peserta
pelatihan melaksanakan kegiatan latihan agar peserta pelatihan memiliki
ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Kelebihan metode pelatihan
·
Ketegasan dan
ketrampilan peserta pelatihan meningkat atau lebih tinggi dari apa yang telah
dipelajari
·
Seorang peserta pelatihan
benar-benar memehami apa yang disampaikan
Kelemahan metode pelatihan
·
Dalam latihan
sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak berubah sehingga menghambat
bakat dan inisiatif peserta pelatihan
·
Sifat atau
cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan penguasaan
ketrampilan melalui inisiatif individu tidak akan dicapai
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
1.
Metode Dialog
Metode dialog merupakan salah satu teknik metode
pengajaran untuk memberi motivasi pada peserta pelatihan agar aktif
pemikirannya untuk bertanya selama pendengaran guru yang menyungguhkan
pertanyaan-pertanyaan itu dan peserta pelatihan menjawab
Kelebihan metode dialog
·
Tanya jawab
dapat membantu tumbuhnya perhatian peserta pelatihan pada pelajaran serta
mengembangkan kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman,
sehingga pengetahuannya menjadi fungsional
·
Peserta
pelatihan akan terbuka jalan pikirannya sehingga mencapai perumusan yang baik
dan tepat
Kelemahan metode dialog
·
Apabila
motivasi kurang diberikan maka yang akan aktif hanya mereka yang pandai
menggutarakan pendapat secara lisan
·
Sering kali
melupakan tujuan yang ingin dicapai karena waktu yang disediakan habis untuk
berdebat mempertahankan pendapat
(Drs. Roestiyah NK. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta)
1.
Metode Tanya
Jawab
Metode tanya jawab merupakan cara lisan menyajikan bahan
untuk mencapai tujuan pengajaran.
Kelebihan metode tanya jawab
·
Guru dapat
mengetahui penguasaan pelajar terhadap bahan yang telah disajikan
·
Dapat
digunakan untuk menyelidiki pembicaraan-pembicaaraan untuk menyemangatkan
pelajar
Kelemahan metode tanya jawab
·
Guru hanya
memberikan giliran pada pelajar tertentu saja
·
Hanya
dikuasai oleh peserta pelatihan yang pandai
(Drs. Ing. S. Ulihbukit Karo-Karo. 1981. Metodologi Pengajaran. Salatiga : CV.Saudara. Halaman 18-20)
1.
Metode Diskusi
Metode
diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang
dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan
argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
Tujuan metode ini adalah
1)
Memotivasi atau memberi stimulasi kepada peserta pelatihan agar berfikir
kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.
2)
Mengambil suatu jawaban actual atau satu rangkaian jawaban yang didasarkan atas
pertimbangan yang saksama
Macam-macam diskusi yaitu
1) Diskusi informal
2) Diskusi formal
3) Diskusi panel
4) Diskusi simpusium
Kelebihan
metode Diskusi
o Terjadi
interaksi yang tinggi antara komunikator dan komunikan
o Dapat
membantu peserta pelatihan untuk berfikir lebih kritis
o Memotivasi
atau memberi stimulasi kepada peserta pelatihan agar berfikir kritis,
mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikiranny
Kekurangan metode Diskusi
·
Alokasi waktu yang sulit karena
banyak memakan waktu
·
Tidak semua argument bias dilayani
atau di ajukan untuk dijawab
1.
Metode Penugasan
Suatu
cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada
murid dan adanya pertanggungjawaban terhadap hasilnya. Tugas tersebut dapat
berupa
Mempelajari bagian dari suatu teks buku·
Melaksanakan sesuatu yang tujuannya untuk
melatih kecakapannya·
Melaksanakan eksperimen·
Mengatasi suatu permasalahan tertentu·
Melaksanakan suatu proyek·
Kelebihan
metode penugasan
·
Melatih peserta pelatihan untuk
menjadi tangungjawab
·
Melatih peserta pelatihan untuk
bias belajar mandiri
Kekurangan
metode penugasan
o Kadang
peserta pelatihan kurang memahami tugas yang diberikan guru
o Membutuhkan
waktu relative lama
1.
Metode Ceramah
Metode
ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid
pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada sejumlah peserta pelatihan yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Metode ini disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato.
Kelebihan metode ceramah
·
Materi yang diberikan terurai
dengan jelas
Kekurangan metode ceramah
·
Guru lebih aktif sedangkan murid
pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.
·
Murid seakan diharuskan mengikuti
segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis
karena guru dianggap selalu benar
Untuk
bidang studi agama, metode ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan.
Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.
1.
Metode Praktek
Metode
mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda
dengan harapan anak didik mendapatkan kejelasan dan kemudahan dalam
mempraktekan materi yang dimaksud.
Kelebihan metode Praktek
·
Peserta pelatihan lebih mudah
mengerti dan memahami
·
Sisws bisa langsung mempraktekan
setelah mensdapatkan teori
Kekurangan metode Praktek
·
Ketidakkesediaan alat peraga atou
prasana yang mendukung
·
Biasanya membutuhkan biaya lab. Yang
mahal
1.
Metode Koperatif (CL, Cooperative
Learning).
Pembelajaran
koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh
ketergantungan dengan otrang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama,
pembegian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar
berkelompok secara koperatif, peserta pelatihan dilatih dan dibiasakan untuk
saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling
membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif
adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan
kelebihan masing-masing.
Jadi
model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksu konsep,
menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar
kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 –
5 orang, peserta pelatihan heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control
dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau
presentasi.
Sintaks
pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk
kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.
Kelebihan metode Koperatif (CL, Cooperative Learning)
·
Mendorong peserta
pelatihan untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif,
jujur, dan terbuka
·
Situasi
proses belajar menjadi lebih merangsang
·
Dapat
membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri peserta pelatihan
·
Membantu
dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru
Kekurangan metode Koperatif (CL, Cooperative Learning)
·
Peserta
pelatihan perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir
memperoleh pengertian tentang konsep
35. Metode
Berbasis Masalah (PBL, Problem Based Learning)
Kehidupan
adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan
mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada
masalah otentik dari kehidupan aktual peserta pelatihan, untuk merangsang
kemamuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah
suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan
menyenangkan agar peserta pelatihan dapat berpikir optimal.
Indikator
model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi,
induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis,
generalisasi, dan inkuiri
Kelebihan metode Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)
·
Melatih peserta pelatihan untuk
berlatih menyelesaikan masalh dalam kehidupan sehari- hari
·
Merangsang kemamuan berpikir
tingkat tinggi peserta pelatihan
·
Suasana kondusif, terbuka,
negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar peserta pelatihan
dapat berpikir optimal
Kekurangan
metode Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)
·
Sulitnya membentuk watak peserta
pelatihan dan pembiasaan tingkah laku
KESIMPULAN
Semua metode
mengajar yang telah disebutkan di atas memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing. Suatu metode yang cocok diterapkan dalam suatu suasana belajar-
mengajar apabila metode tersebut cocok dengan suasana yang sedang berlangsung.
Tidak ada metode yang paling baik yang ada hanyalah bagaimana cara seorang
pendidik mampu melihat kondisi anak didiknya untuk menerapkan metode mengajar
yang paling cocok untuk peserta didiknya.
No comments:
Post a Comment