Sunday, April 14, 2013

DASAR-DASAR MANAJEMEN disajikan oleh Drs.Wiyono


Pengertian manajemen : adalah suatu cara yang sistimatis dan terorganisir untuk mencapai suatu tujuan yang efektif dengan mendayagunakan sumber-sumber ( manusia dan non manusia ) dan tugas melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf (pembagian kerja), pemimpinan dan pengontrolan.
Elemen/ unsur manajemen :
  • Aktifitas
  • Melalui/ dengan perantara orang lain
  • Menggunakan sumber-sumber
  • Penerapan metode/teknik dan pendekatan tertentu
  • Pencapaian tujuan
  • Berlangsung dalam suatu organisasi

Fungsi-fungsi manajemen :
  1. Fungsi Perencanaan
Ø  Peramalan
Ø  Tujuan
Ø  Strategi/cara mencapai tujuan
Ø  Pemrograman
Ø  Penjadwalan
Ø  Pengangaran
  1. Fungsi Pengorganisasian
Ø  Struktur organisasi
Ø  Pemetaan kebutuhan bidang-bidang
Ø  Pengembangan hubungan antar bidang
  1. Fungsi Pengaturan Staf
Ø  The right man in the right place(job)
  1. Fungsi Pemimpinan
Ø  Memimpin
Ø  Memotivasi
Ø  Komunikasi
  1. Fungsi Pengendalian
Ø  Pengukuran kinerja
Ø  Evaluasi kinerja
Ø  Koreksi kinerja
Ø  Umpan balik
Sumber-sumber pendukung manajemen:
  1. Sumber Manusia : Karyawan
  2. Sumber Finansial : Kondisi keuangan untuk membiayai manajemen
  3. Sumber teknik : berbagai peralatan teknik untuk memproses produksi.
  4. Sumber fisik dan perlengkapan : gedung, alat-alat kantor
  5. Sumber alam : bahan-bahan sebelum diolah
  6. Ide-ide : pemikiran untuk menciptakan produk, cara, strategi, kebijakan.
  7. Informasi : Gambaran dari pihak lain yang mendukung aktifitas.
  8. Teknologi : segala daya upaya untuk mengefektifkan dan mengefesienkan pencapaian tujuan (atm, online, HP dll)
  9. Peraturan-peraturan : Kebijakan-kebijakan pemerintah, undang-udang dll


Siapakah Manajer? Adalah orang yang melakukan manajemen.

Ketrampilan manajemen:
  1. Ketrampilan Teknik : kemampuan menggunakan alat-alat, teknik-teknik, prosedur-prosedur, metode-metode, secara benar dan tepatdi dalam melaksanakan tugasnya.
  2. Ketrampilan administrasi : kemampuan untuk pengurusan, pengaturan, pencatatn informasi tentang pelaksanaan dan hasil yang dicapai. ( membaca laporan ) untuk mengambil keputusan yang tepat
  3. Ketrampilan hubungan manusia (berkomunikasi) : kemampuan memahami dan berinteraksi dengan orang lain. (melobi, mendengar, bertanya )
  4. Ketrampilan Konseptual : kemampuan mental mendapatkan, menganalisa, dan interpretasikan, informasi yang diterima dari berbagai sumber.
  5. Ketrampilan diagnostik : ketrampilan menentukan sebab dari hasil analisa.

MANAJEMEN DI UPK :
Ø  Tujuan
Ø  Sumber-sumber
Ø  Fungsi-fungsi

Sumber Pustaka : Buku Asas-asas Manajemen karangan Drs. Ulbert Silalahi, M A

Thursday, April 4, 2013

VERIFIKASI DANA SOSIAL DI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG Ditulis oleh Drs. Wiyono ( Fasilitator Kecamatan )


Membaca tulisan Verifikasi Dana Sosial mungkin agak nyleneh, apaan tuch? Tapi bagi pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan pasti segera berasosiasi bahwa dana social adalah alokasi hasil pembagian suplus atau laba tahunan Unit pengelola Kegiatan (UPK). Di dalam Petunjuk Teknis Operasional (PTO) UPK yang memiliki surplus, wajib mengalokasikan dana untuk rumah tangga miskin minimal sebesar 15% dari surplus bersih.
Surplus bersih UPK tahun 2012 adalah sebesar Rp. 151,666,395., dari surplus bersih tersebut dialokasikan untuk Dana Sosial sebesar Rp. 42,488,000, atau sebesar 28,02%, dengan demikian alokasi Dana Sosial melebihi dari ketentuan PTO, pada saat MAD pertanggungjawaban kelembagaan, keputusan tersebut diambil dengan alasan pertama ketentuan PTO memperbolehkan ( minimal 15%), kedua untuk memberikan bantuan kepada orang miskin semaksimal mungkin dan yang ketiga agar perjalanan PNPM Mandiri Perdesaan, khususnya di Kecamatan Bergas dapat berkah, lancer dan semakin berkembang. Pembagian Dana Sosial sebesar tersebut diatas tidak di rata-rata sama masing-masing desa. Dasar pembagiannya adalah prosentase total jumlah pinjaman dari suatu desa dikurangi dengan prosentase tunggakan dari desa tersebut. Sehingga apabila suatu desa memiliki jumlah pinjaman yang besar dan prosentase tunggakan kecil maka desa tersebut akan mendapatkan prosentase Dana Sosial social yang besar. Desa yang paling besar mendapatkan alokasi Dana Sosial adalah Desa Gondoriyo dengan nominal sebesar Rp. 9,825,000 dan yang terkecil adalah Desa Diwak dengan nominal sebesar Rp. 395,000.
Dengan demikian perihal Dana Sosial pastinya sudah hal yang biasa, lalu yang berbeda atau nyleneh apanya? Yang berbeda adalah bahwa dana social tidak diberikan begitu saja, tetapi  harus ada proses verifikasi terlebih dahulu.
Sebelum proses verifikasi dilaksanakan desa melalui TPK mengajukan proposal yang ditujukan kepada Ketua BKAD Kecamatan Bergas. Di dalam proposal tercantum nama-nama calon penerima Dana Sosial beserta profil singkatnya dilampiri fotokopi KTP dan foto kondisi rumahnya dan bentuk Dana Sosial yang akan diterima. Verifikasi dilaksanakan tidak menunggu seluruh proposal dari desa terkumpul, apabila sudah masuk, verifikasi langsung dilakukan. Pada bulan Maret 2013 ada 7 proposal Dana Sosial yang sudah masuk ke UPK dan semuanya sudah dilakukan verifikasi. Tujuan dari verifikasi Dana Sosial adalah memastikan bahwa penerima dana social benar-benar tepat sasaran dan tepat manfaat sehingga layak menerima Dana Sosial. Sehingga Tim Verifikasi Dana Sosial harus hadir dan menemui calon pemanfaat Dana Sosial langsung. Tim akan menanyakan seputar kondisi ekonominya, kemudian kesanggupannya menerima dan mengelolanya, misalnya usulan pemberian Dana Sosial berupa kambing, apakah kira-kira calon penerima bisa mencarikan rumput? Bila tidak bisa, ditanyakan minta bantuan dalam bentuk apa? Untuk diketahui bahwa Dana Sosial di Kecamatan Bergas diberikan kepada pemanfaat tidak dalam bentuk uang, tetapi berupa peralatan usaha atau pugar rumah, atau ternak. Setelah data-data dirasa cukup maka pada hari berikutnya Tim Verifikasi Dana Sosial mengadakan pembahasan  tentang kelayakan dari calon penerima Dana Sosial. Ternyata hasil verifikasi Dana Sosial pada bulan Maret 2013, ada yang tidak layak lho! Yang tidak layak disebabkan karena calon penerima manfaat kondisinya cukup mampu, rumah sudah permanen, lantai keramik, suami bekerja serabutan, istri kerja di pabrik dan kebetulan masih family dari Pak Kepala dusun atau tepatnya anaknya Pak Kepala dusun yang notabene dia sendiri yang memilih dan mengusulkan calon penerima Dana Sosial. Setelah direkomendasi kelayakannya maka dikirimkan surat ke desa dengan maksud agar Kepala Desa memerintahkan kepada Tim Pengelola Kegiatan (TPK) untuk segera mencairkan Dana Sosial. Kemudian TPK membelanjakan sesuai dengan yang tersebut dalam proposal, dan pada saat penyerahan Dana Sosial disaksikan oleh Tim Verifikasi didampingi UPK/Fasilitator Kecamatan/Pendamping Lokal.
Tim Verifikasi Dana Sosial terdiri dari seluruh Pengurus BKAD (3 orang) di damping oleh UPK/Fasilitator Kecamatan/Pendamping Lokal. Biaya untuk verifikasi Dana Sosial diambilkan dari alokasi dana kelembagaan untuk transport pengurus BKAD baik saat verifikasi maupun saat menyaksikan penyerahan kepada penerima Dana Sosial.
Demikian kenylenehan tapi positif tentang verifikasi Dana Sosial di Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, merupakan sebuah inovasi penerapan prosedur pencairan Dana Sosial, meskipun tidak ada aturannya di dalam PTO. Dan prosedur tersebut telah dituangkan dalam Standart Operasional Prosedur Pencairan Dana Sosial di Kecamatan Bergas. Semoga tulisan ini bermanfaat dan membuka pemikiran kita tentang banyaknya saudara kita yang masih membutuhkan perhatian dan uluran tangan kita.

Monday, April 1, 2013

Kiat Memulai Usaha


Untuk memulai suatu usaha memang tidak mudah, apalagi bagi yang belum pernah melakukannya sama sekali. Namun demikian jangan sampai takut untuk memulai suatu usaha. Karena kalau sudah ngejalani, melakukan suatu usaha itu sangat mengasyikkan. Berikut ini merupakan kiat-kiat untuk memulai suatu usaha :
  1. Ide, yaitu pemikiran terhadap usaha yang akan dilakukan. Ide ini dapat dicari dengan menggali potensi-potensi yang ada, baik dari diri sendiri, keluarga, orang lain maupun dari sumber-sumber bahan yang terdekat. Misalnya potensi dari diri sendiri :mempunyai ketrampilan menjahit membuka usaha menerima jahitan, mempunyai ketrampilan memasak membuka usaha katering atau warung makan, mempunyai ketrampilan menyulam membuka usaha membordir; Potensi dari keluarga : Keluarga ada yang sudah mempunyai usaha perajin tahu maka ikut memasarkan tahu. Keluarga ada yang menjadi pengepul cabe maka ikut setor cabe. Potensi dari sekitarnya misalnya rumahnya dekat selepan maka membuka warung jajanan, depan rumah sekolahan maka membuka warung alat tulis dan buku, sekitar rumah banyak sabut kelapa maka usaha membuat sapu dan sebagainya.
  2. Niat, yaitu suatu tekad yang bulat ingin melakukan suatu usaha. Dalam niat ini supaya dapat terwujud perlu adanya keberanian untuk melakukan usaha, tidak takut gagal tetapi tetap harus mengedepankan prinsip kehati-hatian. Niat ini merupakan kelanjutan dari ide-ide.
  3. Mewujudkan usaha. Setelah ide dan niat ada maka perlu ada langkah nyata melaksanakan usaha. Mungkin usaha yang kita laksanakan memerlukan modal yang besar. Apabila kita belum cukup memiliki modal maka sementara kita cukupi dahulu alat-alatnya. Setelah alat-alat dapat terbeli kita menyiapkan bahan-bahannya, kemudian setelah semuannya memungkinkan baru kita memulai usaha.
  4. Modal, modal awal memang sangat penting. Untuk memulai usaha paling tidak separo lebih harus dari uang sendiri. Baru sisanya dari pinjaman. Bila semuannya dari pinjaman, maka akan sangat berat dalam pemutaran modalnya.
  5. Penguasaan materi, yaitu produk yang akan kita jual harus betul-betul kita kuasai, artinya kita harus mengenal betul terhadap barang yang kita jual. Penguasaan materi ini meliputi cara membuatnya, umur barang, kelemahan-kelemahan barang, keunggulan-keunggulan barang,
  6. Kualitas. Kualitas dari barang yang kita produksi dan kita jual harus standart. Jangan sampai ada pelanggan yang kecewa karena membeli barang kita. Bila pelanggan puas akan barang yang kita jual maka dia akan kembali lagi membeli dan berpromosi kepada teman-temannya secara sukarela. Terhadap kualitas ini kita juga harus jujur terhadap pelanggan apabila ada barang yang cacat, maka bila kita jual kita berikan harga di bawah harga barang yang sempurna.
  7. Pelayanan, ini adalah suatu prinsip penjualan yang penting. Ibarat pembeli adalah raja maka pelayanan kita berikan sebaik dan seistimewa mungkin kepada siapapun. Jangan membeda-bedakan.
  8. Penampilan, adalah usaha memberikan kesan terbaik terhadap barang atau dagangan yang kita jual. Penampilan bisa meliputi penataan, pengemasan, pengaturan kondisi lingkungan, pewarnaan dsb. Misalnya kita membuka warung makan, maka kita tata warung kita misalnya letak meja dan kursi, letak nasi dan lauk-pauknya, kita jaga kebersihan ruangan, bila kita mempunyai cukup uang ruangan kita tambahi tape, vcd, kipas angin, bunga-bunga  dsb, tak kalah pentingnya adalah penampilan dari bakulnya, harus bersih, rapi, luwes bila perlu wangi.
  9. Ciri Khas. Dalam istilah dagangnya disebut Brand image adalah sebuah ciri terbaik dari usaha yang kita miliki yang berbeda dari milik orang lain. Sehingga akan meninggalkan kesan yang mendalam bagi konsumen atau pembeli untuk datang lagi. Ciri kas bisa karena rasanya, bentuknya, kemasanya, merknya, slogannya, penampilannya. Dll.
  10. Belajar. Selalu berusaha meningkatkan kualitas dari produk yang kita jual, selalu meningkatkan cara kita memasarkan barang, selalu berusaha menambah pasar atau pelanggan tentu saja ada cara tersendiri. Cara tersendiri tersebut dapat kita peroleh dengan belajar. Belajar kepada orang yang lebih tahu, belajar melalui media cetak, televisi dan lain-lain.