Saturday, November 16, 2013

MENGIKUTI STUDI BANDING DESA BERGASKIDUL KE DESA CATURTUNGGAL KEC DEPOK KAB SLEMAN



Mendapat undangan dari Pemerintah Desa Bergaskidul untuk mengikuti studi banding ke Desa Caturtunggal rasanya berbunga-bunga, bukan karena Desa Caturtunggal terletak di daerah Yogyakarta, tetapi  karena kepingin melihat secara langsung desa yang sudah sangat terkenal dengan perencanaan pembangunannya, PADnya dan hal-hal lainnya. Akhirnya hari yang ditunggupun tiba, yaitu pada hari Kamis tanggal 3 Oktober 2013 tepat jam 07.00 pagi rombongan studi banding berangkat
ke Jogyakarta. Dengan menggunakan 2 buah bus Trans Jaya rombongan peserta dari Desa Bergaskidul bisa dikatakan Full tim, jumlah peserta kurang lebih ada 120 orang, terdiri dari unsure perangkat , BPD, PKK, Linmas, RT, pengurus BUMDES dan RW dan 7 orang calon Kepala Desa. Sungguh merupakan jumlah yang tidak sedikit, tentu saja mungkin membutuhkan budget yang lumayan besar. bukan berapa rupiah dan dari mana sumber dananya yang akan tersaji dalam liputan ini, karena hal tersebut memang urusan internal sendiri dari panitia studi banding. Perjalanan dalam suasana yang sangat fresh, joke-joke atau humor segar saling bersahutan ditambah fasilitas dari bus yang dilengkapi vcd player karaoke menambah gayeng. Pada jam 10.30 sampailah di tempat tujuan studi banding. Rombongan di terima oleh Kepala Desa dan jajarannya di damping dari staf Kecamatan Depok dan Staf Bapermasdes Kabupaten Seman, perwakilan BPD, perwakilan RT dan RW. Acara dipimpin oleh sekretaris Desa Caturtunggal. Acara pertama diberikan kepada Desa Bergaskidul untuk menyampaikan maksud dan tujuannya. Diwakili Bp Mindarto dari Staf Pemerintahan Bapermasdes Kabupaten Semarang disampaikan bahwa tujuan dari studi banding adalah untuk belajar dari prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh Desa Caturyunggal serta mendapatkan bekal untuk melaksanakan hajatan pilkades yang kebetulan antara Desa Bergaskidul dan Desa Caturtunggal ada kemiripan yaitu sama-sama akan melaksanakan pilkades pada tanggal 20 Oktober, dengan calon Kepala Desa sama sebanyak 7 orang dan biaya pilkades sama-sama gratis tidak dibebankan kepada calon Kepala Desa, hanya saja anggaran pilkades Desa Bergaskidul sebesar 33 juta sedangkan Desa Caturtunggal sebesar 450 juta.
Desa Caturtunggal termasuk dalam wilayah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman, merupakan desa besar terdiri dari 24 dukuhan, 55 kampung, 95 RW, 293 RT dan jumlah penduduk sekitar 64.000 jiwa serta ada 53.000 DPT. Wow…sebuah desa yang luar biasa, jumlah penduduknya hampir menyamai penduduk Kecamatan Bergas yang berpenduduk 65.000 jiwa.  Desa Caturtunggal merupakan desa metropolitan, bagaimana tidak? Dalam wilayah desa tersebut ada 22 perguruan tinggi, termasuk didalamnya Universitas Gadjah Mada yang sangat kondang, 2 buah pasar, 2 buah Polsek dan banyak sekali hotel seperti Gand Ambarukma termasuk dalam wilayah Desa Caturtunggal. Kepala Desanya masih muda bernama Agus Santoso, S Psi yang berniat maju menjadi calon Kepala Desa periode berikutnya. Meskipun di tengah kota, Desa Caturtunggal tidak menjadi kelurahan karena di Kabupaten Sleman tidak ada Kelurahan dengan alasan agar adat kebiasaan desa masih terjaga dan desa lebih dapat mengatur sendiri kebutuhannya. Perangkat desa masih mempunyai bengkok, sedangkan BPD sebulan untuk  mendapat insentif untuk Ketua sebesarRp.500.000, Sekretaris sebesar Rp 475.000,- Ketua Pokja sebesar Rp.450.000 dan anggota sebesar Rp.400.000 per bulan. Hak BPD adalah sebesar 10% dari pendapatan bersih desa, biasanya pertahun untuk operasional sebesar 50% dan sisanya dibagi rata anggota BPD, pernah mereka mendapatkan 5 juta per orang. Jumlah total APBDes Caturtunggal sebesar 1,6 M. dari jumlah tersebut bantuan dari Pemerintah Kabupaten sebesar 269 juta lainnya dari Pendapatan Asli Desa (PAD) sebesar 800 juta dan restritusi pajak. Sumber PAD antara lain dari Pasar Desa ada 2 buah, asrama desa dan sewa pertokoan desa. RPJMdes 5 tahunan bisa dicapai dalam waktu 3 tahun. Untuk penyusunan RPJMdes,  RKPdes dan musrenbangdes dibentuk Tim Perumus. Salah satu tugas dari Tim Perumus adalah mendampingi musyawarah dusun. Musyawarah dusun mendapat subsidi dari desa sebesar Rp.750.000. RPJMdesa dan RKPdes Desa Caturtunggal no 1 sekabupaten dan tidak pernah telat. Kira-kira jam 12.30 rombongan studi banding mohon diri dari Desa Caturtunggal dan melanjutkan ke tempat wisata kerajinan kulit Semanding dan pantai Parangtritis dan kira- kira jam 09.30 malam sudah kembali lagi ke Desa Bergaskidul.
Studi banding tersebut sangat berkesan menambah wawasan dan kekompakan tokoh masyarakat Desa Bergaskidul, terutama bagi calon Kepala Desa bisa digunakan sebagai referensi apabila nanti menjabat sebagai Kepala Desa

No comments:

Post a Comment