Thursday, January 17, 2013

Sebuah Catatan Cinta


Sebuah Catatan Cinta
Rabu, 12 Oktober 2011,
 Pagi tadi istriku bermaksud mengantar anakku sekolah, seperti biasanya dia memintaku untuk menurunkan vario, maklum baru saja istriku beberapa hari bisa naik vario. Sudah dua hari ini aku sengaja membiarkan istriku membawa turun varionya ke jalan gang sebelah rumahku. Maka ketika dia memintaku menurunkan vario aku tersenyum menggeleng, biarlah dia berlatih pikirku. istriku agak bersungut sambil menunggu sepinya lalu lalang mobil depan rumah, Aku duduk di kursi teras tak kedip mengawasinya. Dan deg...ada mobil berlawanan menyalip saat istriku star, ah...kulihat istriku gamang...dan bru...uk, sepeda ambruk ditikungan. Oh ...istriku terkapar, bergegas aku menolongnya, alhamdulillah...istriku tidak apa-apa walaupun vario yang masih meling-meling mberet tebengnya. Dan sesalku tak terkira, bukan karena varionya tapi kenapa permintaan istriku tidak kulakukan. Maaf ...sayang, kamu gak apa-apa kan? Tanyaku menenangkannya
Ada yang bergulung-gulung menyelusup di dada, rasa syukur karena istriku tidak kenapa-kenapa. Dan rasa itu ternyata menjawab pertanyaanku yang setiap waktu, cintakah aku....pada istriku? teryata, aku sangat mencemaskannya....., aku sangat takut bila terjadi yang serius padanya, aku tidak bisa membayangkan dia menderita. Lalu terbayang ketulusannya...tatapan kasihnya....usapan mesranya. Oh.....aku jatuh cinta lagi padamu my wife, i love yu pull !!!

No comments:

Post a Comment