Sebuah
Catatan Cinta
Rabu, 12 Oktober 2011,
Pagi
tadi istriku bermaksud mengantar anakku sekolah, seperti biasanya dia memintaku
untuk menurunkan vario, maklum baru saja istriku beberapa hari bisa naik vario.
Sudah dua hari ini aku sengaja membiarkan istriku membawa turun varionya ke
jalan gang sebelah rumahku. Maka ketika dia memintaku menurunkan vario aku
tersenyum menggeleng, biarlah dia berlatih pikirku. istriku agak bersungut
sambil menunggu sepinya lalu lalang mobil depan rumah, Aku duduk di kursi teras
tak kedip mengawasinya. Dan deg...ada mobil berlawanan menyalip saat istriku
star, ah...kulihat istriku gamang...dan bru...uk, sepeda ambruk ditikungan. Oh
...istriku terkapar, bergegas aku menolongnya, alhamdulillah...istriku tidak
apa-apa walaupun vario yang masih meling-meling mberet tebengnya. Dan sesalku
tak terkira, bukan karena varionya tapi kenapa permintaan istriku tidak
kulakukan. Maaf ...sayang, kamu gak apa-apa kan? Tanyaku menenangkannya
Ada yang bergulung-gulung menyelusup di dada,
rasa syukur karena istriku tidak kenapa-kenapa. Dan rasa itu ternyata menjawab
pertanyaanku yang setiap waktu, cintakah aku....pada istriku? teryata, aku
sangat mencemaskannya....., aku sangat takut bila terjadi yang serius padanya,
aku tidak bisa membayangkan dia menderita. Lalu terbayang
ketulusannya...tatapan kasihnya....usapan mesranya. Oh.....aku jatuh cinta lagi
padamu my wife, i love yu pull !!!
No comments:
Post a Comment