HARAPAN
MENGALIR DARI SEPELEM
Sepelem adalah
saluran air yang melintang sepanjang 600 m di tengah persawahan Dusun Nalen
desa Watuagung dan Dusun Joyo Desa Tlogo. Merupakan sudetan dari Kali si Gedek
desa Watuagung.
Dari aliran saluran
sepelem ini kurang lebih 30 Hektar Sawah menggantungkan air. Jadi saluran
Sepelem merupakan urat nadi petani pemilik sekitar 30 Hektar sawah. Betapa
tidak, subur tidaknya tanaman padi disekitar itu, sangat bergantung dengan
keberadaan saluran air Sepelem. Debit air Sepelem sebenarnya sangat cukup untuk
mengairi sawah 30 an hektar, hanya saja dahulu saluran sepelem sangat dangkal, sempit
dengan tanggul masih tanah, sehingga tanggul saluran tidak cukup dan rapuh
untuk menampung volume air yang mengalir. Akibatnya air dengan mudah menerobos
ke sawah-sawah bagian hulu saluran ( 5 M ), beberapa sawah dibagian hulu kewalahan
menerima sentoran air, sedangkan sawah dibagian hilir sangat minim mendapat
pasokan air. Bisa dibayangkan dengan kondisi seperti itu keributan Petani
tentang rebutan air hampir setiap saat terjadi. Tak pelak terjadi keresahan dan
saling curiga antar petani. Sudah lebih dari 5 tahun para petani Dusun Joyo
mengajukan usul perbaikan saluran irigasi sepelem dalam musyawarah pembangunan
desa Tlogo, karena memang rata-rata warga Dusun Joyo pemilik sawah di bagian
hilir. Namun usulan tinggal usulan, harapan agar saluran irigasi Sepelem dibangun
semakin menguap. Ketika harapan semakin menjauh dan berkubang dengan keresahan,
setitik harapan tersembul kembali ketika ada program PNPM Mandiri perdesaan
datang. Segera para petani mengusulkan pembangunan irigasi sepelem untuk
dimintakan dana melalui PNPM Mandiri Perdesaan. Dan pada tahun 2010 dalam
Musyawarah antar desa penetapan usulan ditetapkan usulan pembangunan irigasi
sepelem termasuk salah satu usulan yang terdanai melalui program PNPM Mandiri
Perdesaan.
Irigasi Sepelem
terdanai PNPM Mandiri Perdesaan sebesar Rp.123.956.000 dan ditambah swadaya
masyarakat sebesar Rp. 9.000.000 Pada saat pelaksanaan menyerap tenaga kerja
sebanyak. 66 orang terdiri dari 33 orang laki-laki dan 33 orang perempuan.
dengan HOK untuk tukang sebesar 407 HOK pekerja sebesar 1476 HOK. biaya yang
dikeluarkan untuk membayar upah sebesar Rp. 62.254.600 dari upah tersebut untuk
membayar upah kepada keluarga sasaran (miskin) sebesar Rp. 62.254.600
Pelaksanaan pekerjaan
pembangunan saluran irigasi Sepelem membutuhkan perjuangan dan tantangan yang
berat. Baik bagi pekerja maupun Tim pengelola Kegiatan (TPK). Para pekerja
mendapatkan tantangan medan lokasi pembangunan yang berat. Droping material
diletakkan di 2 tempat dengan jarak kurang lebih 500 m untuk tempat pertama dan
1000 m untuk tempat kedua. Jalanpun setapak harus dilalui satu persatu naik
turun ngarai. Sedangkan TPK dibuat kebat-kebit pada pengaturan pendanaan. Biaya
upah tenaga kerja membengkak, karena harus langsir material, sedangkan di RAB
tidak dianggarkan. Tetapi puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa, akhirnya
pembangunan irigasi Sepelem Dusun Joyo desa Tlogo dapat selesai tepat volume,
tepat waktu dan tepat biaya dengan kualitas standar. Akhirnya perjuangan
berbuah manis, harapan yang dulu hanya mimpi kini terwujud nyata, 30% dari
sawah kurang lebih 30 hektar yang kesulitan mendapat pasokan air sekarang dapat
teratasi. Dahulu kurang lebih seperempat hektar sawah hanya menghasilkan kurang
lebih 1 ton padi, sekarang bisa mencapai 1,5 ton. sebuah hasil yang sangat
menggembirakan. Hanya sayang kondisi panen yang kedua ini hasilnya tidak
sebanyak tahun lalu , karena serangan hama tikus. Hal yang tidak menyenangkan
bagi TPK pada saat pelaksanaan adalah tidak disenangi banyak orang, terutama
oleh pekerja karena terlalu keras mengingatkan untuk giat bekerja. Tapi semua
dilakukan demi tercapainya target pembangunan irigasi Sepelem.
Untuk pemeliharaan
dan menjaga kelestarian bangunan irigasi telah terbentuk Tim Pemelihara :
Ketua : Samsudin
Sekretaris : Sukeri
Bendahara : Tukul
Disepakati untuk
pemeliharaan kerja bakti membersihkan saluran setiap musim tanam tiba dan iuran
Rp.20.000 per petani 2 panen sekali bersamaan dengan acara DAWUHAN (selamatan)
di tengah sawah pada hari Jum’at Kliwon.
Demikian gambaran
pengalaman membangun saluran irigasi secara swakelola dengan cara melibatkan
seluruh masyarakat dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan
pemeliharaan. Dan pertanggungjawaban pekerjaan dan pendanaan secara terbuka
atau transparan. Kita semua merasa bangga dan percaya diri, ternyata rakyat
bisa berkarya kalau bersama-sama.
Semoga bermanfaat dan
terimakasih.
No comments:
Post a Comment